Sebelumnya penulis akan memberikan peringatan bahwa ini penuh dengan spoiler, bagi yang belum menonton mohon baca hanya sampai sinopsisnya di bawah ya.
Film Jepang berjudul 'I am What I am' (judul asli: そばかす / Sobakasu) dirilis tahun 2022 , karya oleh Shinya Tamada dan ditulis oleh Atsushi Asada. Film ini dibintangi Toko Miuda dan Maeda Atsuko (AKB48). Ceritanya tentang seorang perempuan mandiri yang aromantis aseksual, ia menghadapi tekanan sosial dalam masyarakat yang sangat menekankan pentingnya hubungan romantis dan pernikahan dan pencarian makna hidup di luar norma yang umum.
Seorang wanita bernama Kasumi berusia 30 tahun dan telah menyerah pada mimpinya untuk menjadi pemain selo profesional. Ia kembali tinggal bersama orang tua dan neneknya, sambil bekerja di sebuah pusat informasi yang membosankan. Ibu Kasumi sangat ingin menikahkan Kasumi, namun Kasumi tidak tertarik pada romansa atau pernikahan. Sangat sedikit orang yang mengerti bahwa Kasumi tidak merasa kesepian. Ibunya terus-menerus menekannya untuk menikah, bahkan mengatur pertemuan perjodohan tanpa persetujuannya. Dalam pertemuan tersebut, Kasumi bertemu dengan seorang pria yang juga tidak tertarik pada hubungan romantis, namun ketika pria tersebut mulai menunjukkan ketertarikan padanya, Kasumi harus menjelaskan bahwa ia tidak merasakan ketertarikan romantis atau seksual terhadap siapa pun. Pertemuan kembali dengan teman lama, Maho Yonaga (diperankan oleh Atsuko Maeda), memberikan Kasumi kekuatan untuk menghadapi keinginannya sendiri dan menantang prasangka serta ekspektasi masyarakat di sekitarnya.
Pada awalnya penulis tidak membaca sinopsis sebelum menontonnya, makanya tidak mengekspektasi bahwa ceritanya tentang seorang wanita yang tidak merasakan romantis ke lawan jenis. Film ini dengan halusnya mengangkat sebuah cerita tentang wanita mandiri yang ingin hidup tanpa diprasangkai orang lain. Bahwa dengan hidup sendiri mereka tidak apa-apa.
Umumnya drama Jepang selalu tentang kehidupan, dibuat bahwa hal ini memang ada di sekitar kita dan pasti ada di sekitar kita. Itulah hal yang diambil dari setelah menonton film ini. Film ini memang memberi penggambaran yang menantang norma-norma tradisional, biasanya seseorang menantikan menikah namun tidak dengan Kasumi. Dengan film ini kita dibuat merenung tentang hubungan dan kebahagiaan dalam hidup kita.
Toko Miura memberikan penampilan yang kuat sebagai Kasumi, menggambarkan karakter yang pendiam namun tegas dalam keyakinannya. Pertemanan Kasumi dengan Maho menjadi sorotan, menunjukkan bagaimana dukungan dari teman dapat membantu seseorang menghadapi tekanan sosial. Film ini juga menyoroti pentingnya representasi karakter aseksual aromantis dalam media, yang masih sangat langka.
Dengan narasi yang kuat dan penampilan akting yang memukau, film ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan kembali pandangan kita tentang cinta, hubungan, dan kebahagiaan.
Sekali lagi hal yang tidak diekspektasi adalah ada cameo oleh Takumi Kitamura, meskipun kemunculan spesialnya sangat sebentar namun begitu berharga.
Film ini tersedia untuk ditonton melalui Japanese Film Festival Online 2025 hingga 1 Mei 2025. JFF Theater
Komentar
Posting Komentar